Kenali Habit yang Salah Saat Naik Motor – Kecelakaan di jalan raya merupakan permasalahan serius yang perlu mendapatkan perhatian lebih oleh masyarakat dan pemangku kepentingan di sektor terkait. Dalam era modern ini, pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor telah mengakibatkan semakin kompleksnya lalu lintas di jalan raya.

Salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap bahaya kecelakaan di jalan raya adalah kepadatan lalu lintas yang tinggi. Kepadatan lalu lintas seringkali mengakibatkan pengemudi merasa tertekan dan stres, yang dapat mengurangi konsentrasi dan reaksi cepat dalam menghadapi situasi darurat di jalan. Hal ini meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan.

Kesalahan atau teknik berkendara yang tidak benar, pelanggaran aturan lalu lintas, seperti melanggar batas kecepatan, mengabaikan rambu-rambu, dan tidak menggunakan sabuk pengaman atau helm juga berkontribusi terhadap potensi bahaya kecelakaan di jalan raya. Perilaku semacam ini tidak hanya membahayakan pengemudi yang bersangkutan, tetapi juga pengendara lain di sekitarnya.

Kenali habit yang salah  saat naik motor.

Antisipasi

 Khusus pengendara sepeda motor, seringkali bikers berada dalam potensi bahaya berkendara karena habit atau kebiasaan berulang yang dilakukan dengan tanpa sadar, contohnya bikers yang membelok atau merubah arah tanpa memberikan signal atau sein sebagai tanda belok.

Tentu saja hal ini menyebabkan pengendara lain dibelakangnya menjadi salah antisipasi yang berpotensi berujung bahaya bahkan kecelakaan.

Hal lain yang kerap kali terjadi, kebiasaan berulang yang tidak terasa bila dilakukan, yaitu  meletakkan satu atau dua jemari tangan kanan diatas tuas rem depan dengan tujuan bersiaga. Kebiasaan ini pada kondisi tertentu mengandung resiko yang cukup fatal.

Pada kondisi tertentu terutama panik saat ada kendaraan berhenti secara tiba – tiba didepan dan harus segera menghindar dengan menarik stang kanan, secara tidak sengaja karena posisi jemari diatas tuas rem maka tuas rem juga ikut ketarik sehingga seketika akan terjadi perubahan mendadak putaran roda depan, terjadi selip bahkan tergelincir saat permukaan aspal basah.

Baca Juga: Manfaat Motor Listrik serta Cara Merawatnya q 

Jemari Memegang Grip

Untuk meminimalkan resiko yang terjadi sebelum mengalami kondisi tersebut, maka sebaiknya memulai kebiasaan berkendara dengan seluruh jemari tangan memegangi grip gas saat berkendara.

Saat kondisi berkendara membutuhkan mengurangi laju kecepatan secara bertahap atau hanya membutuhkan menjaga kesimbangan, disarankan bikers menggunakan rem belakang.

Sedangkan penggunaan rem depan digunakan saat membutuhkan kecepatan kendaraan yang turun drastis dalam durasi yang pendek atau pengereman yang membutuhkan slot qris jarak lebih pendek. Dan menggunakan rem depan tanpa ABS tidak boleh langsung serta merta tekan tuas dengan kekuatan penuh, harus bertahap.

Latihan Teknik Mengelola Tuas Rem

Dengan latihan dan teknik mengelola tuas rem depan yang benar, maka pengendara bisa mengoptimalkan rem depan agar menghasilkan jarak mengerem yang pendek. Pengereman spaceman jarak pendek yang aman memiliki syarat yaitu harus memiliki ruang (lintasan lurus), harus memiliki grip ban (medan tidak licin) dan harus memiliki durasi (tidak mendadak).

Oke Desiyanto selaku Senior Instruktur Astra Motor Jateng memaparkan bahwa membuat habit cara aman sebaiknya dimulai dari mengetahui teknik berkendara yang tepat, komitmen, latihan yang konsisten, dan lakukan terus menerus sehingga akan menjadi otomatisasi dalam diri.

“Ada kebiasaan salah yang kemudian menjadi Nexus Engine habit sejak bikers memulai belajar berkendara sehingga sulit dihilangkan. Jangan menyerah, tetap berusaha dan pelajarilah  habit cari aman berkendara yang benar karena mendukung keselamatan sebagai hal utama saat berkendara,” imbuh Oke.